Pages

Monday, January 18, 2010

MUWASAFAT TARBIYAH


1. Salimul Aqidah

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

2. Shahihul Ibadah

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ’shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setkal muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).

4. Qowiyyul Jismi

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).

5. Mutsaqqoful Fikri

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219). Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu. Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah:samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

6. Mujahadatun Linafsihi

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setkal diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beragmana seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).

7. Harishun ‘ala Waqtihi

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan:

‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.’ Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syu’unihi

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu udusán dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.

9. Qodirun ‘alal Kasbi

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat tinggi. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.

10. Naafi’un Lighoirihi

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tirák mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan inilah, Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir). Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.

Ikhlas Dariku,Serikandi islam

Dila


Read more...

WAJIBAT 38

1 ) Bacalah Al-Quran setiap hari dan baikilah cara bacaan kita.

2 ) Banyakkan membaca buku-buku Seerah, Hadis, Aqidah, Feqah dan lain-lain.

3 ) Jagalah kesihatan.

4 ) Jauhi minuman dan merokok yang boleh menjejas kesihatan.

5 ) Sentiasa berada dalam kebersihan.

6 ) Jangan bercakap bohong.

7 ) Jangan memungkiri janji.

8 ) Jadilah seorang yang berani.

9 ) Jaga hemah diri untuk orang boleh menghormati.

10 ) Hiasi diri dengan sifat malu, tawadhuk, sensitif terhadap baik dan buruk.

11 ) Jadilah seorang yang adil dalam semua keadaan.

12 ) Aktifkan diri dalam kerja-kerja khidmat masyarakat.

13 ) Milikilah sifat-sifat yang dengannya kita disenangi orang ramai.

14 ) Mahir dan banyakkan membaca dan menulis.

15 ) Berniaga sendiri adalah sifat yang mulia bagi pendakwah.

16 ) Bekerja sendiri lebih baik untuk Dakwah dari makan gaji kerajaan.

17 ) Setiap kita mesti cemerlang dalam apa bidang atau pekerjaan yang diceburi.

18 ) Bersegera menunaikan hak-hak diri dan orang lain tanpa berlengah-lengah.

19 ) Jauhi judi dan segala aktiviti pendapatan wang yang haram.

20 ) Jauhi riba.

21 ) Bantu tingkatkan ekonomi umat Islam.

22 ) Peruntukkan sebahagian wang kita untuk Dakwah dan orang yang memerlukan.

23 ) Buat tabungan wang untuk kecemasan dan jauhi bermewah dalam berbelanja.

24 ) Praktikkan budaya Islam menggantikan budaya Barat yang dipakai orang ramai.

25 ) Jauhkan diri dari kelab dan ideologi yang jauh dari Islam.

26 ) Sentiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan sunat dan nawafil.

27 ) Sentiasa dalam keadaan bersuci.

28 ) Solat dengan sempurna, secara berjemaah di surau atau masjid.

29 ) Tunaikan puasa Ramadan dan Haji tanpa lengah jika telah mampu.

30 ) Sentiasa rindu Jihad, mati syahid dan membuat persiapan untuknya.

31 ) Selalu bertaubat dan istighfar. Jauhi dosa dan muhasabah diri setiap hari.

32 ) Berjihad melawan nafsu sehingga kita dapat memimpinnya.

33 ) Jauhi arak dan apa yang memabukkan.

34 ) Jauhi orang yang jahat dan rosak serta sarang-sarang maksiat dan dosa.

35 ) Tinggalkan sikap berpoya-poya dan bermewah-mewah.

36 ) Saling berkenalan dan bantu membantu dengan pendokong-pendokong Islam.

37 ) Jauhi badan atau kumpulan yang sia-sia.

38 ) Sentiasa berfikir dan berusaha menjayakan Dakwah Islam dalam masyarakat.


Ikhlas Dariku,Serikandi islam

Dila


Read more...

Monday, January 11, 2010

GELISAH BERUBAH KE JIWA YANG POSITIF


Allah SWT mengetahui keperluan diri kita lebih daripada kita sendiri. Maka sebab itu Allah SWT telah mengadakan segala keperluan kita sebelum kita memohon kepadaNya. Untuk memiliki apa yang diperlukan oleh kita, kita hanya perlu memohon kepada Allah SWT.
Namun di dalam hal memohon ini, ramai yang melihat dari segi keperluan bentuk fizikal. Jika ada dari segi perasaan hati, ramai yang memohon setelah sesuatu menimpa pada hati tersebut seperti sedih dan sempit.
Kita jarang memohon di saat genting iaitu dalam keadaan hampir melakukan sesuatu yang kita tahu kesudahannya adalah tidak baik. Seperti contoh, ketika kita bersembang, kita tahu jika kita mengumpat, kita berdosa. Namun hati ini memberontak untuk kita bercerita keburukan orang lain kepada kawan-kawan kita dan selalunya kita akur dengan kehendak hati. Kita sering menyalahkan Allah SWT dengan mengatakan bahawa kita tidak boleh berbuat apa-apa kerana hati kuat berasakan untuk mengumpat.
Nah! Di sinilah kita seringkali melakukan kesalahan besar di mana kita tidak memohon di saat genting sebelum beberapa ketika untuk mengumpat. Kita tidak memohon kepada Allah SWT agar mengubah kehendak hati kita agar tidak mengumpat.
“Ya Allah, aku rasa nak cakap pasal si fulan ni ya Allah. Tapi nanti berdosalah ya Allah. Ya Allah Kau cabutlah rasa nak cakap pasal si Fulan ni ya Allah. Kau cabutlah rasa itu ya Allah. Bantulah aku ya Allah. Aku tak mampu nak kawal rasa aku ni ya Allah. Bantu aku ye ya Allah, bantu aku. Terima kasih Allah, terima kasih”

Hati rasa gelisah kerana kadang-kala perasaan seperti ini melanda diri.Hati saya juga kadang-kala gelisah memikirkan kehidupan yang saya lalui ini,sebagai seorang pelajar dan juga sebagai hamba yang lemah dalam melaksanakan kerja-kerja Islam menuntut saya untuk memenuhi tuntutan belajar dan dakwah.Saya sangat risau jika tidak dapat melaksanakan kedua-duanya secara terbaik,memandangkan semester ini merupakan semester yang terakhir di UMP,pelbagai perkara yang difikirkan,risau meninggalkan UMP selagi tidak membuat yang terbaik di dalam organisasi Islam.Saya inginkan pembaharuan,kerana saya tidak suka duduk di tampuk lama,pada perinsip saya,kehidupan ini haruslah ada pembaikan dan pembaharuan hari demi hari,mungkin juga sikap ini hadir dari naluri saya yang mudah bosan pada perkara yang sama sahaja.Jiwa ini suka bersifat anjakan paradigma yang menuntut saya berfikir hari demi hari apakah idea-idea yang boleh dilakukan demi pembaharuan.Sesungguhnya kurniaan ilham tersebut datang dari Allah swt yang dizahirkan melalui makhluknya demi kebaikan perjuangan Islam.Walaupun kadang kala rutin harian saya dipenuhi dengan mesyuarat,dakwah dan usrah,saya gembira menyibukkan hidup ini dengan kerja-kerja tersebut kerana saya tahu ini adalah juga hidayah dari Allah.

Tapi terkadang jiwa ini diruntun rasa gelisah,kekangan masa dan tenaga menyebabkan amat kurang saya menghabiskan masa untuk fokus kepada akademik di mana pada semester ini saya harus menyiapkan projek sarjana muda fasa 2.

Pernah saya bermuhasabah kembali,

Hidup yang susah inilah yang membuatkan kita membesar dengan matang. Kita tidak mampu mengira berapa banyak masalah yang telah kita selesaikan. Masalah-masalah inilah yang mematangkan kita di dalam kehidupan kita di dunia ini.
Mengapa Allah SWT menjadikan hidup penuh dengan cabaran dan dugaan?
Kita perlu memiliki kesedaran bahawa hidup ini susah iaitu penuh dengan cabaran dan dugaan. Apabila kita lupa hidup ini susah, kita tidak akan sentiasa bersedia dengan pelbagai kemungkinan yang berlaku.
Bersedia tidak semestinya sentiasa memikirkan masalah-masalah yang akan datang. Tetapi kita sentiasa bersedia dengan fizikal dan mental jika kita berhadapan dengan masalah yang mungkin akan berlaku kepada kita.
Apabila kesedaran hidup ini susah, kita juga perlu sedar bahawa kekuatan dan daya yang kita miliki ini HANYALAH sekadar kekuatan dan daya yang dialirkan Allah SWT ke dalam diri kita. Kita tidak mampu mengharungi kehidupan yang susah ini tanpa bantuan Allah SWT. Lalu kita akan sentiasa berusaha untuk berada dekat dengan Allah SWT.
Kita akan memohon dengan bersungguh-sungguh kerana kita SEDAR HIDUP INI SUSAH. Kita memerlukan bantuan Yang Maha Berkuasa Yang memberikan ujian dan dugaan di dalam hidup kita. Hanya Yang menyediakan ujian dan dugaan hidup kita ini yang tahu menyelesaikan masalah yang diciptakanNya.Saya akui tanpa bantuan dari Allah swt tidak sedikitpun saya mampu untuk melawan keletihan yang ada dalam melaksanakan tugas-tugas di dalam organisasi Islam dan menguasai subjek-subjek yang ada,jika Allah tidak memberi kudrat kepada diri ini,bukan setakat 6 subjek tetapi 1 subjek pun mungkin saya tidak mampu,hebatnya kuasa Allah.

Maka saya harus mengawal stereng emosi saya yang gelisah ke jiwa yang positf.Kita melakukan atas nama Allah SWT. Apa yang kita lakukan sesungguhnya adalah pekerjaan Allah SWT, atas nama Allah, atas kehendak Allah SWT.
Firman Allah SWT:
“maka bukanlah kamu Yang membunuh mereka, akan tetapi Allah jualah Yang menyebabkan pembunuhan mereka. dan bukanlah Engkau (Wahai Muhammad) Yang melempar ketika Engkau melempar, akan tetapi Allah jualah Yang melempar (untuk membinasakan orang-orang kafir), dan untuk mengurniakan orang-orang Yang beriman Dengan pengurniaan Yang baik (kemenangan) daripadanya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui.”
(QS: Al-Anfaal:8:17)
Demikianlah jalan jiwa positif hidup bertuhan sesungguhnya. Bahawa kita perlu kembali kepada tujuan semula kita dijadikan iaitu sebagai wakil Allah SWT yang memegang kekuasaan ATAS NAMA ALLAH SWT.

Kita tidak boleh memandang hidup ini senang. Dengan mempercayai hidup ini senang, kita akan menjadi manusia yang lemah. Memang banyak motivasi yang diberikan hari ini menyatakan hidup ini senang agar mempositifkan minda di dalam menyelesaikan masalah.

Marilah kita bersama-sama berdakwah dan menjadi seorang daie yang cemerlang di dalam akademik,dunia pada hari ini menuntut kita untuk menjadi generasi berteraskan kekuatan rohaniah(takwa) dibina dengan kekuatan zikir dan kekuatan lahiriah(ekonomi,sains dan teknologi)dibina dengan ketajaman fikir,kuatkan zikir dan tingkatkan fikir.Gunakanlah kesempatan dan peluang yang ada sebagai seorang pelajar menuntut pelbagai bidang ilmu,bagi yang beraliran kejuruteraan,mari kita bersama-sama tingkatkan ilmu dalam pngajian Islam,motivasikan diri untuk mencapai target sebagai individu mukimin professional.

Perancangan perlulah bermula di awal tahun ini,masih tidak terlambat untuk kita berhijrah.Segalanya terserah kepada diri,anda bijak menilainya.


Ikhlas Dariku,Serikandi islam

Dila


Read more...

SAHAM UMP 2010

B-ProSA '10

Pada sesi pertama minggu kuliah di UMP,pihak pimpinan SAHAM(Sahabat Masjid) telahpun menetapkan untuk mengadakan Bengkel Pengurusan Organisasi SAHAM (B-ProSA) yang merupakan pertama kali diadakan oleh Sahabat Masjid (SAHAM) Universiti Malaysia Pahang (UMP). Walaupun pertama kali diadakan, program ini telah berjalan dengan lancarnya..Alhamdulillah kupanjatkan kesyukuran kepada Allah swt.Walaupun pelbagai cabaran yang diperolehi,namun diri ini mengakui cabaran ini tidaklah sehebat perjuangan Rasulullah dan para sahabat.Apa sangat dengan kekangan masa,akademik,tenaga dan harta..maka haruslah perjuangan ini diteruskan demi memastikan kelangsungan dakwah di UMP.









PROGRAM SAHAM UMP 2010

terkadang diri ini sering merasa malu…


pantaskah aku menggelar diriku sibuk?

Aku malu sangat… tersangat malu..

AKu pernah bertemu dengan manusia..

yang masa tidurnya bukan atas tilam yang enak..

tapi pada lantai, pada kerusi, pada meja..

hanya kerana badan merasa penat lantas tertidur di situ..

Dan sedang mereka lena, pantas pula mereka bangun, dan meneruskan kerja mereka..



Aku pernah bertemu

dengan manusia..

masa rehatnya hanya pada ibadah…



Aku malu,

siapakah aku untuk claim aku ini sibuk?

لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬

Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (iaitu Nabi Muhammad s.a.w) yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat inginkankebaikan bagi kamu dan dia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman. ( Maidah: 128)

Rasulullah lagi sibuk...astaghfirullah...

Diteruskan pula pada minggu seterusnya FAMILY DAY SAHAM




Alhamdulillah program ini berjaya dilaksanakan oleh barisan ajk dari Biro Dakwah Luaran,ini merupakan family day siri kedua.Teringat saat sewaktu family day siri pertama,saya menjadi pengarah program,cabarann yang dihadapi hanya Allah sahaja yang tahu..tapi..apala sngat...dikira dengan perjuangan para pejuang palestin di sana..

Dikala saya keletihan,teringat kata-kata Rabiatul Adawiyah,hebatnya jiwanya wanita sufi tersebut,"sesungguhnya yang letih hanyalah jasadku bukan hatiku yang letih"

Jika saya rasa letih dengan kerja dakwah,pasti itu lahir dari hati yang sakit...Astaghfirullhalazim,jauhkan dri ku dari sifat trsebut,izinkan dri ini bekerja demi Islam,berikan kesemptan yang ada di UMP ini untuk kulakukan terbaik,berazamlah demi kebaikan perjuangan Islam.

Ikhlas Dariku,Serikandi islam

Dila


Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...